Ketenangan Jadi Kunci Timnas Indonesia U-19 Tekuk Ghana

Asisten pelatih timnas Indonesia U-19 Dzenan Radoncic mengungkapkan, ketenangan menjadi kunci skuad Garuda Nusantara memetik kemenangan tipis 1-0 atas Ghana dalam pertandingan kedua Grup B Turnamen Toulon di Stade Jules-Ladoumegue, Vitrolles, Prancis, Kamis (2/6) malam WIB.

Hasil itu menjadi penghapus kekecewaan terhadap kekalahan di laga pertama melawan Venezuela. Kemenangan ini belum membuat posisi timnas U-19 berubah di peringkat ketiga klasemen sementara, karena menunggu pertandingan antara Meksiko kontra Venezuela yang sedang berlangsung.

Radoncic memberikan pujian kepada anak asuhnya yang bermain lebih sabar, meski mendapat gempuran bertubi-tubi dari Ghana. Menurut Radoncic, penggawa timnas U-19 telah melakukan pekerjaan dengan baik.

“Ini pertandingan yang sulit. Ketika lawan yang Anda hadapi memperlihatkan permainan kuat, memberikan tekanan, dan menginginkan kemenangan seperti halnya kami, kami tetap tenang. Saya minta pemain tetap kompak, tetap menjaga jarak, serta tetap berusaha mengalirkan bola di bawah,” ungkap Radoncic.

Selain itu, skema umpan-umpan pendek juga dapat dijalankan pemain dengan baik. Radoncic menyatakan, ia memerintahkan barisan depan untuk berada di belakang pemain lawan, sehingga umpan terobosan yang diterapkan berjalan sukses.

“Pemain melakukan pekerjaan dengan baik. Kami berada dalam tekanan di beberapa menit, dan selanjutnya kami menciptakan sejumlah peluang, saya pikir kami bermain bagus di babak pertama,” imbuh Radoncic.

“Kami menunggu mendapatkan kesempatan, dan kami akhirnya mencetak gol di babak kedua. Kami berusaha berada di belakang pemain lawan, dan itu yang memang kami inginkan. Kami masih sempat mendapatkan satu hingga dua peluang.”

Di pertandingan ini, Timnas U-19 tampil lugas di lini defensif. Penjaga gawang Cahya Supriyadi juga harus jatuh bangun untuk mematahkan sejumlah peluang Ghana. Radoncic menilai masih ada kelemahana yang perlu diperbaiki, terutama di lini tengah.

Kendati demikian, Radoncic tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurut Radoncic, pemain terus memetik pelajaran dari dua pertandingan yang telah mereka jalani di turnamen ini.

“Kami memang mengalami masalah di sektor tengah, karena ini menjadi pengalaman pertama anak-anak bermain melawan tim berpostur tinggi. Saya pikir ini luar biasa,” imbuh Radoncic.